Jumat, 21 September 2012

The Hidden Message in Water


Air merupakan salah satu rahmat Allah kepada manusia, Manusiatidak bisa hidup tanpa air, dan manusia tidak bisa hidup tanpa rahmat dari Allah. Di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Hasilnya, penemuan baru ilmu pengetahuan, memaksa kita untuk merubah pemahaman kita tentang Ilmu Alam konvensional yang membedakan adanya benda hidup dan benda mati.
Air asal mula kehidupan, dikutip dari buku-buku : "Pesan-pesan dari Air 1, 2" dan "Air Mengetahui Jawabannya" yang ditulis oleh Dr. Masaru Emoto, ketua dari International Hado Membership (IHM). Mengenai keajaiban air ini, IHM telah melakukan beberapa eksperimen yang menakjubkan. Prosedur eksperimennya sebagai berikut. Air yang akan diuji-coba diteteskan ke dalam 100 cawan Petri dan disimpan dalam mesin pembeku selama 2 jam. Kristal-air yang telah membeku kemudian diletakkan di bawah kegelapan mikroskop dengan ujung es-nya dipotret dengan pembesaran 200 - 500 kali. Berikutnya, kristal-air yang beku ini kita sebut kristal

Masaru Emoto dan rekan-rekan kerjanya menggunakan ‘dark field microscope’ untuk melihat molekul-molekul air ini. Ia tidak berhenti dengan satu percobaan saja. Ada beberapa koleksi foto dari Prof. Emoto yang memperlihatkan perbedaan tampilan antara air yang dibenci dan disayang, air yang didoakan dan dimaki-maki, air yang didengarkan musik rock dan musik klasik.




DAMPAK TULISAN TERHADAP AIR

Tulisan kata "Cinta/Syukur" dipertunjukkan pada air. Pengarang menulis dalam laporannya, "Kami mengambil beberapa foto dari beberapa kristal dari sampel ini dan ini adalah kristal pertama yang terindah yang kami lihat. Memang, tidak ada yang lebih penting daripada cinta dan rasa syukur di dunia ini. Hanya dengan mengekspresikan cinta dan rasa syukur, air di sekeliling kita dan pada tubuh kita berubah menjadi indah. Tentu kita ingin menerapkan hal ini dalam kehidupan kita sehari-hari bukan ?"Kata-kata yang dipertunjukkan pada air di sini adalah : "Kamu membuat saya jijik. Saya akan bunuh kamu." Dalam laporannya tertuliskan: "Ini adalah kata-kata yang remaja sekarang sering gunakan. Oleh karenanya bentukan dari airnya adalah seburuk yang telah kami duga sebelumnya. Bentukkan kristalnya menyimpang, bersifat memohon dan berantakan. Sungguh-sungguh berupa image dari kata-kata : "Kamu membuat saya jijik" ." Bahwasanya kita tinggal pada dunia di mana kata-kata seperti ini banyak digunakan sungguhlah menakutkan".

Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan Kemudian di undang ke Markas Besar PBB di New York
untuk mempresentasikan temuan pada bulan Maret 2005 lalu. Ternyata air bisa "mendengar" kata-kata, bisa "membaca" tulisan, dan bisa "mengerti" pesan. Dalam bukunya " The Hidden Message in Water", Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan , seperti pita magnetik atau compact disk.

Seorang Ustazd dari Malaysia Abdullah Mahmud yang menyaksikan presentasi Dr. Emoto menyampaikan ucapan: "Jika hendak air itu berasa manis maka masukkanlah gula, jika hendak air itu berwarna maka masukkanlah pewarna dan jika hendak air itu mulia maka masukanlah ayat-ayat yang mulia kepadanya". Maka tidak heran ketika air zam-zam merupakan kristal yang paling cemerlang diantara kristal-kristal yang lain.

Bentuk kristal air Zam-zam
Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang di doakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu, hal ini kita anggap musrik, atau paling sedikit kita anggap sugesti, tetapi ternyata Molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit. Tubuh manusia memang 75% terdiri dari air. otak 74.5%, darah 82% air, tulang yang keras pun mengandung 22% air.
Dampak pikiran manusia terhadap air.

IHM juga telah melakukan berbagai eksperimen yang menunjukkan bahwa air mempunyai kemampuan untuk merefleksikan kesadaran manusia dan dirubah olehnya. Dalam laporan eksperimennya Dr. Emoto menulis, "Sejauh ini, kami telah melakukan eksperimen-eksperimen menarik dengan mengekspos air terhadap musik, terhadap bahasa dan terhadap sebutan. Dan percobaan kami dalam mengekspos air terhadap bahasa telah memperoleh hasil yang lebih bagus daripada yang kita duga. Dengan hasil dari eksperimen-eksperimen ini, kami bisa mengambil hipotesa bahwa pesan-pesan dapat dikirimkan melalui "bentuk" seperti kata-kata dan gambar-gambar. Kami tidak menduga bahwa kristal bisa menunjukkan perubahan yang dramatis dan jelas. Kami menjadi lebih menyadari bahwa air menyimpan dan mengirim pesan-pesan. Oleh karena itu, kami tidak bisa menahan untuk tidak melangkah masuk dalam teritori dari kesadaran/pikiran- manusia. Kami ingin tahu "pikiran manusia" bisa menyebabkan perubahan yang bagaimana ?"Sekarang mari saya berikan hasil dari eksperimen "pikiran manusia" -nya.
Dalam laporannya Dr. Emoto menjelaskan: "Pada tanggal 17 Januari 1995, 3-hari setelah gempa bumi dahsyat Hanshin-Awaji yang terjadi di daerah Kobe, kami mengambil foto kristal dari air keran di Kobe. Sepertinya airnya menggambarkan ketakutan, kepanikan dan kesedihan yang mendalam dari orang-orang setelah mengalami gempa bumi. Kristalnya sungguh-sungguh hancur. Sebuah foto yang membuat orang gemetar. Kami bahkan merasa bahwa kami tidak bisa mempublikasikan ini karena kemisteriusannya yang mendalam. Tetapi, 3 bulan setelah itu . . . bantuan dan simpati dari seluruh dunia dikirimkan pada orang-orang di Kobe. Kristalnya memperlihatkan ekspresi dari perasaan prihatin dan mendoakan."
Eksperimen berikutnya "Pada jam 2.00 siang pada tanggal 2 Februari 1997, saya akan meletakkan segelas air keran dari Shinagawa-ku di atas meja saya di kantor. Mohon kirimkan perasaanmu kepada air ini pada waktu yang bersamaan dari seluruh Jepang. Tentu saja, supaya air ini menjadi air yang bersih. Dr. Emoto melaporkan, "Tentu saja, tidak ada perubahan secara fisik. Kami tidak mengharapkan hal itu terjadi, tetapi kami bisa melihat perubahan yang jelas dari kondisi airnya. Semua staff karyawan sangat terharu dan mereka hampir menangis karenanya. Kami sangat berterima kasih pada semua yang berpartisipasi dari seluruh Jepang. Kami mulai merasa bahwa pikiran manusia bisa dikumpulkan terlepas dari seberapa jauh mereka berada." Dalam hal ini, kristal-air telah menampilkan dengan jelas pada kita bahwa pikiran manusia sebenarnya adalah substansi materi yang eksis, dan substansi ini bahkan bisa merubah lingkungan kita.

0 komentar:

Posting Komentar