Air merupakan salah satu rahmat Allah kepada manusia,
Manusiatidak bisa hidup tanpa air, dan manusia tidak bisa hidup tanpa
rahmat dari Allah. Di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama
dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Hasilnya,
penemuan baru ilmu pengetahuan, memaksa kita untuk merubah pemahaman
kita tentang Ilmu Alam konvensional yang membedakan adanya benda hidup
dan benda mati.
Air asal mula kehidupan, dikutip
dari buku-buku : "Pesan-pesan dari Air 1, 2" dan "Air Mengetahui
Jawabannya" yang ditulis oleh Dr. Masaru Emoto, ketua dari International
Hado Membership (IHM). Mengenai keajaiban air ini, IHM telah melakukan
beberapa eksperimen yang menakjubkan. Prosedur eksperimennya sebagai
berikut. Air yang akan diuji-coba diteteskan ke dalam 100 cawan Petri
dan disimpan dalam mesin pembeku selama 2 jam. Kristal-air yang telah
membeku kemudian diletakkan di bawah kegelapan mikroskop dengan ujung
es-nya dipotret dengan pembesaran 200 - 500 kali. Berikutnya,
kristal-air yang beku ini kita sebut kristal
Masaru Emoto
dan rekan-rekan kerjanya menggunakan ‘dark field microscope’ untuk
melihat molekul-molekul air ini. Ia tidak berhenti dengan satu percobaan
saja. Ada beberapa koleksi foto dari Prof. Emoto yang memperlihatkan
perbedaan tampilan antara air yang dibenci dan disayang, air yang
didoakan dan dimaki-maki, air yang didengarkan musik rock dan musik
klasik.
DAMPAK TULISAN TERHADAP AIR
Tulisan kata "Cinta/Syukur" dipertunjukkan pada air. Pengarang menulis dalam laporannya, "Kami mengambil beberapa foto dari beberapa kristal dari sampel ini dan ini adalah kristal pertama yang terindah yang kami lihat. Memang, tidak ada yang lebih penting daripada cinta dan rasa syukur di dunia ini. Hanya dengan mengekspresikan cinta dan rasa syukur, air di sekeliling kita dan pada tubuh kita berubah menjadi indah. Tentu kita ingin menerapkan hal ini dalam kehidupan kita sehari-hari bukan ?"Kata-kata yang dipertunjukkan pada air di sini adalah : "Kamu membuat saya jijik. Saya akan bunuh kamu." Dalam laporannya tertuliskan: "Ini adalah kata-kata yang remaja sekarang sering gunakan. Oleh karenanya bentukan dari airnya adalah seburuk yang telah kami duga sebelumnya. Bentukkan kristalnya menyimpang, bersifat memohon dan berantakan. Sungguh-sungguh berupa image dari kata-kata : "Kamu membuat saya jijik" ." Bahwasanya kita tinggal pada dunia di mana kata-kata seperti ini banyak digunakan sungguhlah menakutkan".
untuk mempresentasikan temuan pada bulan Maret 2005 lalu. Ternyata air bisa "mendengar" kata-kata, bisa "membaca" tulisan, dan bisa "mengerti" pesan. Dalam bukunya " The Hidden Message in Water", Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan , seperti pita magnetik atau compact disk.
Seorang Ustazd dari
Malaysia Abdullah Mahmud yang menyaksikan presentasi Dr. Emoto
menyampaikan ucapan: "Jika hendak air itu berasa manis maka masukkanlah
gula, jika hendak air itu berwarna maka masukkanlah pewarna dan jika
hendak air itu mulia maka masukanlah ayat-ayat yang mulia kepadanya".
Maka tidak heran ketika air zam-zam merupakan kristal yang paling
cemerlang diantara kristal-kristal yang lain.
Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam
pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul
air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih
yang di doakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu, hal ini kita anggap
musrik, atau paling sedikit kita anggap sugesti, tetapi ternyata Molekul
air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya
merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit. Tubuh
manusia memang 75% terdiri dari air. otak 74.5%, darah 82% air, tulang
yang keras pun mengandung 22% air.
Dampak
pikiran manusia terhadap air.
IHM juga telah melakukan berbagai eksperimen yang menunjukkan bahwa air mempunyai kemampuan untuk merefleksikan kesadaran manusia dan dirubah olehnya. Dalam laporan eksperimennya Dr. Emoto menulis, "Sejauh ini, kami telah melakukan eksperimen-eksperimen menarik dengan mengekspos air terhadap musik, terhadap bahasa dan terhadap sebutan. Dan percobaan kami dalam mengekspos air terhadap bahasa telah memperoleh hasil yang lebih bagus daripada yang kita duga. Dengan hasil dari eksperimen-eksperimen ini, kami bisa mengambil hipotesa bahwa pesan-pesan dapat dikirimkan melalui "bentuk" seperti kata-kata dan gambar-gambar. Kami tidak menduga bahwa kristal bisa menunjukkan perubahan yang dramatis dan jelas. Kami menjadi lebih menyadari bahwa air menyimpan dan mengirim pesan-pesan. Oleh karena itu, kami tidak bisa menahan untuk tidak melangkah masuk dalam teritori dari kesadaran/pikiran- manusia. Kami ingin tahu "pikiran manusia" bisa menyebabkan perubahan yang bagaimana ?"Sekarang mari saya berikan hasil dari eksperimen "pikiran manusia" -nya.
Dalam laporannya Dr. Emoto menjelaskan: "Pada tanggal 17
Januari 1995, 3-hari setelah gempa bumi dahsyat Hanshin-Awaji yang
terjadi di daerah Kobe, kami mengambil foto kristal dari air keran di
Kobe. Sepertinya airnya menggambarkan ketakutan, kepanikan dan kesedihan
yang mendalam dari orang-orang setelah mengalami gempa bumi. Kristalnya
sungguh-sungguh hancur. Sebuah foto yang membuat orang gemetar. Kami
bahkan merasa bahwa kami tidak bisa mempublikasikan ini karena
kemisteriusannya yang mendalam. Tetapi, 3 bulan setelah itu . . .
bantuan dan simpati dari seluruh dunia dikirimkan pada orang-orang di
Kobe. Kristalnya memperlihatkan ekspresi dari perasaan prihatin dan
mendoakan."
Eksperimen berikutnya "Pada
jam 2.00 siang pada tanggal 2 Februari 1997, saya akan meletakkan
segelas air keran dari Shinagawa-ku di atas meja saya di kantor. Mohon
kirimkan perasaanmu kepada air ini pada waktu yang bersamaan dari
seluruh Jepang. Tentu saja, supaya air ini menjadi air yang bersih. Dr.
Emoto melaporkan, "Tentu saja, tidak ada perubahan secara fisik. Kami
tidak mengharapkan hal itu terjadi, tetapi kami bisa melihat perubahan
yang jelas dari kondisi airnya. Semua staff karyawan sangat terharu dan
mereka hampir menangis karenanya. Kami sangat berterima kasih pada semua
yang berpartisipasi dari seluruh Jepang. Kami mulai merasa bahwa
pikiran manusia bisa dikumpulkan terlepas dari seberapa jauh mereka
berada." Dalam hal ini, kristal-air telah menampilkan dengan jelas pada
kita bahwa pikiran manusia sebenarnya adalah substansi materi yang
eksis, dan substansi ini bahkan bisa merubah lingkungan kita.
0 komentar:
Posting Komentar