Astronomer berhasil menemukan planet yang diselimuti
udara panas. Hanya dalam hitungan enam jam, planet ini empat kali lebih
panas dari Jupiter dengan suhu mencapai 1.200 derajat.
Penelitian
itu dilaporkan di journal Nature. "Ini pengamatan pertama perubahan
cuaca di planet di luar tata surya kita,” kata penulis laporan itu
Gregory Laughlin, profesor astronomi di Universitas California di Santa
Cruz. Dia menggunakan Spitzer Space Telescope NASA untuk mempelajari
planet itu.
Normalnya planet ini memiliki
suhu 980 derajat. Tetapi hanya dalam berapa jam dapat diselubungi panas
yang memaksa thermometer mendekati 2.240 derajat.
Saat mendekati
mataharinya, planet itu 10 kali lebih dekat jika dibandingkan jarak
Merkurius ke matahari kita. Pada posisi itu, terjadi badai raksasa
disertai dengan gelombang kejutan. Serbuan radiasi ke planet itu 800
kali lebih kuat.
Tapi anehnya, panas di planet itu bisa cepat
menghilang di angkasa yang hampa. “Sungguh aneh. Sungguh tak bisa
didiami. Di galaxi dengan planet yang tak bisa didiami, planet ini
merupakan salah satunya yang benar-benar tak mendukung kehidupan,” kata
Laughlin.
Planet itu mengitari mataharinya dengan orbit mirip
komet, dalam jangka waktu hanya 111 hari.
Matahari dari planet
itu akan terlihat dari bumi dekat Big Dipper pada 14 Februari. Ada 15%
kesempatan astronomer amatir bisa melihat HD80606b menggunakan teleskop
kecil.
0 komentar:
Posting Komentar